Topik Full Day School sebenernya udah gak ramai lagi dibicaraiin, but lemme tell my experience about Full Day School.
Tapi warning dulu nih :
1. Saya gak bisa bilang apakah sekolah saya saat itu menerapkan Full Day School atau enggak
2. Seinget saya hanya sekolah saya yang menerapkan sistem seperti ini
3. Disini saya memposisikan diri sebagai siswa yang duduk di kelas 3 SMA.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah, Pasal 2, Full Day School dimana Hari Sekolah dilaksanakan 8 (delapan) jam dalam 1 (satu)
hari atau 40 (empat puluh) jam selama 5 (lima) hari
dalam 1 (satu) minggu.
Sedangkan ...
Full Day School menurut saya adalah sekolah mulai pagi hingga sore, dari hari senin-jumat yang menerapkan mulai jam 7.00 - jam 15.00 atau 16.00. Saat itu sekolah saya menerapkan sistem yang hampir sama dengan Full Day School yaitu sekolah mulai dari hari senin hingga jumat. Bedanya, di hari senin kami masuk pukul 6:15 dan pulang sekitar pukul 16:00, sedangkan selasa hingga jumat masuk pukul 06:30 dan pulang sekitar 15:00 atau 15:30 WIB.
Saya bersekolah di sekolah negeri yang bisa dibilang favourite. Saat itu sekolah saya bergelar RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) yang sekarang ini sekolah dengan bergelar tersebut tidak ada lagi. Awalnya, kami sekolah sama seperti sekolah-sekolah lainnya hingga saat kelas 3 aturan seperti Full Day School mulai diterapkan untuk anak-anak mulai dari kelas 1 - 3.
Saat itu saya harus bangun lebih pagi karena di hari senin kami mulai upacara pukul 6:15. Jadi bisa dibayangkan se-pagi apa saya sekolah ya guys, yang umumnya sekolah mulai upacara pukul 7:00 pagi. Ditambah disekolah kami saat itu punya sistem absen yang berbeda. Dimana kartu siswa harus kamu gesekkan ke mesin sebagai absen atau kamu bisa menulis No. Siswa di mesin tersebut. Biasanya nih, antrian hari senin lumayan panjang, walaupun kamu sudah datang 10 menit lebih awal tetapi harus mengantri di mesin absen. Dan saat giliranmu sudah menunjukkan pukul 06.16 pagi itu artinya kamu telat. Yes .... Telat! Belom lagi saat pulang kamu juga harus mengantri untuk absen ya ... semacam kayak PNS gitu deh.
Menjalani rutinitas seperti itu setiap hari akan terasa jenuh dan capek, ditambah saat itu saya duduk dikelas 3, dimana pulang sekolah harus bimbel, dan malam lanjut les. Jadi satu harian kerjaan saya belajar belajar belajar dan belajar sampai satu saat saya males banget yang namanya belajar.
Hari sabtu merupakan hari yang paling bersemangat bagi saya karena saya bisa berleha-leha. Di hari sabtu, umumnya kami libur dan sebagian anak-anak melakukan kegiatan ekstrakulikuler. Dikarenakan saat itu saya kelas 3, maka saya tidak mengikuti kegiatan rutin tersebut.
Bagi saya yang menjalaninya cukup melelahkan memang tetapi ada hal lain yang menyenangkan sebenarnya.
Hal positif yang bisa saya ambil adalah
1. Berhubung sekolah saya masuk cukup pagi, maka saat pembelajaran akan lebih mudah dan fokus saat mendengarkan dan memperhatikan guru saat itu.
2. Waktu bersama teman lebih banyak. Gak munafik sih, saat pembelajaran tidak ada atau gurunya sedang tidak ditempat, pastinya seneng banget dan waktu main lebih banyak. Ya walaupun bagi anak SMA gak bakal pernah cukup.
Dan kalau ditanya negatif adalah Melelahkan guys. Serius.
Apapun itu keputusannya, semoga yang terbaik untuk anak-anak sekolah karena perlu di inget sistem pendidikan di Indonesia ada yang formal dan informal. Jadi setelah sekolah terkadang anak-anak akan disibukkan dengan berbagai les untuk menunjang pendidikan itu sendiri.
Photocredit to : ggwash.org