"Zar, besok temenin ke xxxx ?"
"Okeyy"
Sekitar pukul 10.00 saya menemani seorang teman untuk mengurus administrasi yang diperlukan di suatu tempat dan itu cukup memakan waktu. Saya duduk bersama warga lain yang juga memiliki keperluan di tempat tersebut. Cukup ramai namun tetap kondusif.
Hingga di satu momen, beberapa orang mengerumuni satu petugas karena terkendala dalam pemberkasan administrasi. Ada yang diharuskan pulang karena kurang berkas dan ada juga yang harus menuliskan formulir ulang. Belum lagi informasi yang simpang siur antara satu petugas dengan petugas lainnya dalam memberikan formulir dan ternyata saya baru tau kalau formulir tersebut banyak jenisnya.
Sehabis makan siang seorang ibu datang dan langsung menceritakan permasalahannya kepada petugas. Oh iya, sebelum mengurus administrasi si petugas akan bertanya mengenai kebutuhan masyarakat dan akan mengarahkan. Ia kebingungan mengenai administrasi yang ia buat. Saya kurang mengerti permasalahannya karena suara si ibu tidak begitu terdengar dan yang membuat saya shock adalah petugas terkesan memarahi dan membuat semua orang memusatkan perhatiannya pada si ibu. Nada yang digunakan seakan membentak.
Jujur aja saya yang duduk manis disana tidak nyaman dengan situasi itu.
Saya hanya menyayangkan sifat petugas yang bernada seperti membentak padahal ia tau bahwa tugasnya adalah melayani masyarakat. Jika bicara pelan pelan maka yang denger juga akan mengerti. Saya juga tidak hanya menyalahkan si petugas. Mungkin kurangnya sosialisasi yang diberikan dan adabaiknya memberikan alur proses administrasi tersebut di depan bangunan serta masyarakat harusnya mencari informasi terlebih dahulu mengenai yang dibutuhkan dan juga tidak menunda jika diberi tenggang waktu.
Itu merupakan pengalaman pertama saya ke tempat tersebut. Semoga kita saling sadar diri dan juga selalu mencari informasi mengenai yang kita perlukan.