Semakin dewasa umur semakin kompleks permasalahan hidup. Banyak orang yang berlomba-lomba meraih keinginannya namun tanpa diketahui sedikit terselip kegelisahan bagi mereka yang sedang menjalankannya.
Selama 2 hari ini saya bertukar cerita dengan seorang teman kuliah. Banyak hal yang kami bicarakan mulai pertemanan, kuliah, hingga pekerjaan. Bulan lalu seorang teman juga bercerita mengenai kegelisahannya akan satu hal. Belum lagi banyak faktor dibelakang yang turut serta membuat tubuh, dan pikiran ikut bertumburan. Melihat ini saya pun mulai merenung.
Renungan disini semacam refleksi diri yang membuat saya harus banyak-banyak bersyukur. Bukan!. Bukan karena saya sedang di fase normal (re:hidup aman, nyaman, tentram) melainkan saya bisa lebih introspeksi diri mengenai apa yang terjadi di luar sana.
Belum lagi saya baru mengetahui berita yang ternyata sudah "diperbaharui".
Sedih tanpa bisa mengeluarkan sepatah-kata pun
Itu yang saya rasakan, namun bukankah hidup harus terus berlanjut.
Parahnya itu menimpa orang-orang disekitar saya.
Mungkin kegelisahanku tidak berarti dibandingkan mereka
Mungkin sedihku tidak berarti dibandingkan mereka
Mungkin takutku tidak berarti dibandingkan mereka
Tapi aku hanya seorang manusia yang butuh uluran tanganMu
Peluklah aku
Peluklah teman-temanku
Karena ku tau Pelalukan-Mu mampu menentramkan duniaku yang kelabu
Semoga kita menjadi pribadi yang terus bersyukur, ikhlas, dan selalu mengingat-Nya
Amin