Jurusan Oh Jurusan!
21.08
Kemarin membaca salah satu postingan ayamsausmelon yang bercerita mengenai "Belajar Mencintai Jurusan Kuliah". Saya teringat di awal semester, saya bersama teman lainnya merasakan apa yang dia rasakan.
Jujur aja saya belum mengetahui jurusan yang saya pilih dan ternyata rata-rata dikelas saya jurusan yang mereka pilih merupakan opsi kedua dalam tes SNMPTN (saat itu). Beberapa teman mulai melirik jurusan lain tetapi mereka tetap bertahan dan ada satu teman memutuskan untuk keluar. Terbersit di benak saya untuk ikut keluar namun saat itu tahun saya merupakan tahun terakhir sebelum UKT muncul. Jujur saja biaya UKT cukup mahal menurut saya dibandingkan uang SPP sebelumnya. Saya memutuskan bertahan karena tidak ingin menambah beban orangtua.
Saya hanya menjalani tanpa tau arah hingga menuju semester atas, saya mulai menyukai beberapa mata kuliah yang berhubungan dengan ekonomi. Sebelumnya saya memiliki keinginan untuk mengambil fakultas ekonomi tapi karna satu dan lain hal saya memilih yang lain. Saya juga baru mengetahui bahwa ekonomi itu luas tentu saja salah satunya "Ekonomi Pertanian" dan I am so interest about it.
Saya setuju banget dengan perumpamaan yang dituliskan author ayamsausmelon mengenai salah jurusan yang dipilih. Saya juga berpikir seperti itu hingga akhirnya saya memilih maju karena ini adalah pilihan saya diawal dan saya harus berkomitmen.
Tsah jurusan aja saya komitmen loh apalagi.......
Tibalah di semester atas, saya menjalani beragam proses kehidupan selama kuliah seperti lebih bersyukur atas apa yang dimiliki karena tidak semua orang berada di posisi yang menyenangkan, bertemu dengan berbagai karakter, sifat dan prilaku hingga kebiasaan, bersosialisasi dengan masyarakat, mendapatkan pengalaman yang luar biasa apalagi saat magang karena pengalaman ini tidak akan saya lupakan dan belum tentu semua orang mau menjalani.
Jika ada yang bertanya "Apakah menyesal?"
Saya sempat menyesal tapi apa saya bisa membalikkan waktu. Tentu saja tidak. Yang penting jalanmu terus kedepan tanpa harus menoleh kebelakang. Pasti ada hikmah yang mengiringi.
"Takdir tu gak diduga duga zar. Kamu boleh merencanakan hingga sedetail-detailnya tapi balik lagi Allah lah yang mengatur" (Kebetulan anaknya mengalami hal yang sama)
Jadi nikmatilah seperti air mengalir tetapi tetep harus punya kendali dalam dirimu sendiri.
Syip kan!
0 komentar